SAHABAT JEDA


Ada waktu yang melambat,

Di antara langkah yang berat.

Jeda hadir sebagai sahabat,

Mengurai kusut dalam pikiran yang penat.

        Di tengah riuh dunia berlari,

        Jeda mengajakku berhenti.

        Menikmati detik yang sepi,

        Menyesap damainya hati.

Jeda bukanlah lemah,

Ia adalah ruang untuk berkisah.

Segala rasa yang telah terbungkam,

Dan mimpi yang hampir tenggelam.

        Pada jeda aku kembali,

        Menyusun langkah tanpa tergesa.

        Karena hidup bukan tentang berlari,

        Tapi merasakan setiap perhentian,

        Dengan penuh arti.

Jeda adalah pelukan semesta,

Yang mengingatkan, tak apa melambat,

Tak apa berhenti sejenak,

Sebelum langkah kembali menjejak.